Tuesday, January 24, 2012

Wilayah Malang sebagai Produsen Buah-Buahan

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Malang adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Timur. Banyak wisatawan asing yang menjuluki kota Malang sebagai “ the most attractive city in Java” yang artinya kota yang paling menarik di Jawa. Kotanya, hawa udaranya, penduduknya dan lain sebagainya yang membuat banyak orang tertarik akan kota ini.
Sejak dulu kala Malang terkenal sebagai daerah penghasil produk-produk perkebunan yang unggul seperti kopi, teh,buah-buahan, sayur mayur, bunga dan lain lain.
Perkebunan dan daerah Malang terpacu perkembangannya semenjak tahun 1870, setelah keluarnya undang-undang pemerintah kolonial Belanda yang mengatur perkebunan tebu dan pertanian.
Selain itu juga ada berbagai macam hasil industri rakyat dan kerajinan seperti : produk-produk rotan, genting, bata, gerabah, terakota dan keramik, meubel, batik, industri rokok rakyat, berbagai makanan seperti keripik tempe

II. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk lebih mengetahui dan memahami mengenai segala hal yang menjadikan Malang sebagai salah satu wilayah produsen buah-buahan.


III. RUMUSAN MASALAH
Kota Malang terletak 90 km dari Surabaya, disisi selatan Jawa Timur. Kota kedua terbesar di Jawa Timur ini punya banyak hal yang menarik, selain nyaman dan memadai untuk hunian, juga ada banyak hal yang bisa membuat wisatawan menikmati kota ini.
Komoditi alamnya sendiri menjadi salah satu daya tarik bagi Kota Malang. Malang dikenal sebagai salah satu wilayah produsen buah-buahan. Salah satunya adalah buah apel. Buah apel menjadi salah satu buah yang identik dengan Kota Malang. Walaupun sebenarnya bukan hanya apel yang dihasilkan dari wilayah Malang ini.






BAB II
PEMBAHASAN


I. Kondisi Kota Malang
A. Kondisi Geografis
Terletak pada ketinggian antara 429 - 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° - 8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung :
1. Gunung Arjuno di sebelah Utara
2. Gunung Semeru di sebelah Timur
3. Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat
4. Gunung Kelud di sebelah Selatan

B. Iklim
Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2006 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara 22,2 °C - 24,5 °C. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,3 °C dan suhu minimum 17,8 °C . Rata kelembaban udara berkisar 74% - 82%. dengan kelembaban maksimum 97% dan minimum mencapai 37%. Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada bulan Juni, Agustus, dan Nopember curah hujan relatif rendah.

C. Keadaan Geologi
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain :
1. Bagian selatan merupakan dataran tinggi yang cukup luas, cocok untuk industri
2. Bagian utara merupakan dataran tinggi yang subur, cocok untuk pertanian
3. Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang kurang subur
4. Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan
II. Komoditas Buah yang Dihasilkan oleh Kota Malang
A. Apel

1. Sejarah
Kota Batu, Malang, Jawa Timur dan apel seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Alkisah, tanaman buah segar ini semula hanya berupa tanaman liar yang hidup di halaman rumah para meneer Belanda. Pada masa itu, warga Belanda yang tinggal di Batu sudah mengkonsumsi apel yang khusus didatangkan dari negara lain.
Tanaman apel liar ini berasal dari biji apel yang dibuang begitu saja. Karena bentuk batang pohon yang sebesar jari kelingking, serta buahnya sebesar buah kelereng yang tidak enak dimakan, maka keberadaannya tidak dianggap.
Sekitar tahun 1930-an datanglah seorang petani dan petualang asal Belanda, Tuan Kreben ke Malang, membawa benih apel dari kampung halamannya. Dia lah yang pertama kali menanam apel di daerah Nokojajar, Malang. Bukan di Batu atau Kecamatan Poncokusumo, sentra produksi apel Malang saat ini.
Muhammad Irwan dari Forum Komunikasi Petani Muda Poncokusumo mengatakan, masa keemasan apel di Poncokusumo dan Batu dimulai pada 1970-an. Petani yang semula menanam kopi berbondong-bondong beralih menjadi petani apel.
Masa keemasan apel juga dialami petani Poncokusumo lainya, Suratmadi. Sekitar tahun 80-an, biaya perawatan apel sangat murah. Suratmadi hanya mengeluarkan tiga juta rupiah untuk merawat 200 pohon. Hasil bersih yang diterima diatas 15 juta rupiah. Itu baru hasil sekali panen, sementara para petani bisa memanen dua kali setahun.
Keuntungan yang diberikan apel juga dirasakan petani di kota Batu yang berjarak 15 km sebelah barat Kota Malang.

2. Syarat tumbuh apel
a. Iklim
i. Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150 hari/tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
ii. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
iii. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
iv. Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.

b. Media Tanam
i. Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.
ii. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
iii. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
iv. Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
v. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.

c. Ketinggian Tempat
Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200 m dpl. Dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.

3. Bahan olahan dari apel
Dari apel produksi Kota Malang dapat dibuat berbagai macam bahan olahan apel, yaitu diantaranya keripik apel, selai apel, sari apel, Sirup apel, manisan apel, dodol apel, jenang apel, dan jelly apel.



B. Jeruk

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
ii. Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
iii. Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
iv. Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
v. Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

b. Media Tanam
i. Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
ii. Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
iii. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dengan pH optimum 6.
iv. Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
v. Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan sekitar 300.

c. Ketinggian Tempat
i. Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
ii. Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
iii. Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
iv. Jenis Siem: 1–700 m dpl.
v. Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
vi. Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
vii. Jenis Purut: 1–400 m dpl.

C. Nangka

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
ii. Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan.
iii. Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa dan pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhannya.
iv. Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat C.
v. Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.

b. Media Tanam
i. Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung yang dalam dan beririgasi baik.
ii. Umumnya tanah yang disukai yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh dan menghasilkan buah.
iii. Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yang optimum pH 6–7.
iv. Kedalaman air tanah yang cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yang cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).

c. Ketinggian Tempat
Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl.




D. Rambutan

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Dalam budidaya rambutan angin berperan dalam penyerbukan bunga.
ii. Intensitas curah hujan yang dikehendaki oleh pohon rambutan berkisar antara 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun
iii. Sinar matahari harus dapat mengenai seluruh areal penanaman sejak dia terbit sampai tenggelam, intensitas pancaran sinar matahari erat kaitannya dengan suhu lingkungan.
iv. Tanaman rambutan akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 25 derajat C yang diukur pada siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kempes).
v. Kelembaban udara yang dikehendaki cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman rambutan.

b. Media Tanam
i. Rambutan dapat tumbuh baik pada lahan yang subur dan gembur serta sedikit mengandung pasir, juga dapat tumbuh baik pada tanah yang banyak mengandung bahan organik ataui pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir.
ii. Pada dasarnya tingkat/derajat keasaman tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia yaitu antara 6-6,7 dan kalau kurang dari 5,5 perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.
iii. Kandungan air dalam tanah idealnya yang diperlukan untuk penanaman pohon rambutan antara 100-150 cm dari permukaan tanah.
iv. Pada dasarnya tanaman rambutan tidak tergantung pada letak dan kondisi tanah, karena keadaan tanah dapat dibentuk sesuai dengan tata cara penanaman yang benar (dibuatkan bedengan) sesuai dengan petunjuk yang ada.

c. Ketinggian Tempat
Rambutan dapat tumbuh subur pada dataran rendah dengan ketinggian antara 30- 500 m dpl. Pada ketinggian dibawah 30 m dpl rambutan dapat tumbuh namun tidak begitu baik hasilnya.


E. Belimbing

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Untuk pertumbuhan dibutuhkan keadaan angin yang tidak terlalu kencang, karena dapat menyebabkan gugurnya bunga atau buah.
ii. Curah hujan sedang, di daerah yang curah hujannya tinggi seringkali menyebabkan gugurnya bunga dan buah, sehingga produksinya akan rendah.
iii. Tempat tanamnya terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50 %, namun juga toleran terhadap naungan (tempat terlindung).
iv. Suhu dan kelembaban ataupun iklimnya termasuk tipe A (amat basah), B (agak basah), C (basah), dengan 6–12 bulan basah dan 0–6 bulan keing, namun paling baik di daerah yang mempunyai 7,5 bulan basah dan 4,5 bulan kering.

b. Media Tanam
i. Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok pula untuk tanaman belimbing. Tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainasenya baik.
ii. Derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu memiliki pH 5,5–7,5.
iii. Kandungan air dalam tanah atau kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah permukaan tanah.

c. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.


F. Salak

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban yang tinggi.
ii. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh.
iii. Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tidak tahan genangan air.

a. Media Tanam
i. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 - 7,5.
ii. Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.
iii. Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.

b. Ketinggian Tempat
Tanaman salak tumbuh pada ketinggian tempat 100-500 m dpl.

G. Durian

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
ii. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
iii. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20-30oC. Pada suhu 15oC durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35o C daun akan terbakar.

b. Media Tanam
i. Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah.
ii. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.
iii. Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5.
iv. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.

c. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.

H. Pisang

Syarat Tumbuh
a. Iklim
i. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
ii. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
iii. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.

a. Media Tanam
i. Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
ii. Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm dan di daerah kering 50 – 150 cm. Tanah yang telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yang baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yang mengandung garam 0,07%.

b. Ketinggian Tempat
Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka dan tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl.



BAB III
KESIMPULAN


Malang terletak didataran tinggi, lebih dari 400 meter diatas permukaan laut. Malang memiliki suhu temperatur yang sejuk yaitu antara 18-22o C. Dataran tinggi yang subur secara alami menjadikan daerah ini mudah ditumbuhi pohon-pohon hijau dengan aneka bunga warna-warni yang menawan serta buah-buahan. Salah satu buah yang terkenal dan identik dengan kota Malang adalah buah apel.
Malang memiliki hawa segar pegunungan karena dikelilingi oleh empat gunung berapi, yaitu Gunung Arjuna, Kawi, Semeru, dan Tengger. Selain itu, Malang juga merupakan daerah perbukitan yang dilewati tiga sungai besar yakni Brantas, Amprong dan Bango.
Karena kondisi geogarafisnya ini, Malang menjadi wilayah produsen buah-buahan. Terutama buah apel, nangka, pisang, jeruk, rambutan dan belimbing. Syarat-syarat tumbuh buah tersebut terpenuhi oleh keadaan geografis, serta iklim di Kota Malang. Olehh karena itu Malang cocok untuk menjadi tempat tumbuhnya buah-buahan dan itu berarti menjawab pertanyaan mengapa Malang menjadi salah satu wilayah produsen buah-buahan.

2 comments:

  1. BISMILLAH,
    Assalamualaikum Warohmatullohi wabarakatuh

    πŸ• *SEMUA BISA PUNYA INVESTASI TANAH*πŸ•
    🌷 *APA ITU JONGGOL VILLAGE?* 🌷
    Projek *Jonggol Village* adalah salah satu karya dari *PT.Bukit Jonggol Hijau* yang konsen dalam pengelolaan Aset agar bisa mendatangkan Pasive Income bagi para Investor yang memiliki Kavling di *Jonggol Village-Agrowisata dan Resort.*

    *Ingat..! Lokasi terdekat dari Jakarta* dibanding Projek lain yang serupaπŸ›£

    *Apa yang dijual di Jonggol Village?*
    Yang dijual di Jonggol Village-Agrowisata dan Resort adalah *Kavling Seluas 500m2 dan 250m2.* πŸ‘πŸ»πŸ‘πŸ»
    Gak cuma dapat kavling aja loh, ada juga Bonus nya..πŸ‘πŸ‘

    *Apa Bonus nya yaa?*
    Bonusnya luarbiasa banget... woow...😱
    🌴 *40 Pohon Pisang Ambon Super*
    🌳 *4 Pohon Durian Montong*
    Yang nantinya akan dikelola oleh Manajemen Jonggol Village. Yang proyeksi hasilnya mulai dari *Rp. 25 juta hingga RP.35 juta/tahun*
    Asyik banget ya......!πŸ‘
    *Apa Saja Fasilitas Wisata nya?*
    Fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di Jonggol Village adalah:
    πŸ• *Camping Ground*
    🏹 *Area Memanah*
    🏒 *Pesantren Modern*
    πŸ•‹ *Sarana Ibadah*
    πŸ›£ *Jalan Lebar*
    πŸš™ *Area Parkir*
    πŸ‡ *Taman Buah*
    🏊🏿‍♀ *Kolam Renang*
    *❗Semua Fasilitas Gratis Bagi para Pemilik Kavling❗*

    *πŸ’°Harga Kavling nya Berapa ya?*
    Untuk Harga Promo Akhir Tahun ini Harga Promo nya adalah....
    ✅ *Luas Kavling 250 m2. Cukup Bayar Rp. 52 Juta*πŸ’š
    ✅ *Luas Kavling 500 m2. Cukup bayar Rp. 89 Juta aja*
    πŸ“’ *Promo terbatas, jangan sampai kehabisan*πŸ“’

    *Ada Gratis lain nya gak?*
    Pastinya ada...
    ✔Gratis Biaya Pajak
    ✔Gratis Biaya SHM
    ✔Gratis Biaya Pemeliharaan Kavling

    *πŸ“ˆANALISIS INVESTASI PISANG AMBON DAN DURIAN MONTONG*
    ✅Dalam satu kavling seluas 500m2 dapat ditanami 40 pohon pisang ambon dan 4 Pohon Durian Montong.
    Harga Pisang Ambon/tandan berkisar antara Rp.100.000 s/d Rp.250.000.
    Potensi panen pertama 40pohon pisang Ambon.
    Jika @Rp.100.000= *Rp.4.000.000*. Jika @Rp.250.000= *Rp.10.000.000*
    *Pada tahun kedua akan meningkat dua kali lipat*
    Pohon Durian Montong dapat berbuah Antara 50 s/d 100 butir/Musim dengan kisaran Harga antara Rp.100.000 s/d Rp.250.000 (tergantung Ukuran buah nya).
    Kita Hitung rendah nya saja ya...!😁
    4 Pohon X 50 buah = 200 buah Durian.
    200 Buah X Rp.100.000= *Rp.20.000.000*
    Luar biasa bukan....??
    Bagaimana kalo 100 buah/pohon dengan harga Rp.250.000/buah durian montong.
    Silahkan Hitung deh sendiri yaa...!!

    *Investsi Tanah Kavling*
    πŸ“ˆHarga tanah di Bogor yang semakin tinggi terutama Jonggol, karna menjadi daerah penyangga Ibu Kota.
    πŸ“ˆSetelah akhir tahun harga kavling Naik 100% bahkan lebih.

    ➡ Lokasinya dimana?
    Ds.Sukajaya kec.Jonggol.
    Persis samping jalan Raya Jonggol - sukamakmur, Jawa Barat

    πŸ• *BELI KAVLINGNYA*
    🏑 *BANGUN VILLANYA*
    πŸ’° *NIKMATI HASILNYA*

    πŸ”‘PESAN SEKARANG JUGA:
    1. Nama:
    2. No Wa:

    Kirim ke wa:
    Gufron
    Wa 089644798497

    *"Kepercayaan Anda adalah Amanah Bagi Kami"*

    Waalaiikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

    http://telegra.ph/INVESTASI-KAVLING-VILLAGE-JONGGOL-10-15

    ReplyDelete
  2. silahkan datang dan nikmati kelezatan aneka menu masakan di Taman Indie Resto Malang

    ReplyDelete